Rezeki Info

Bungkus Dek?? Ngak Bang Makan disini!!

Mau nulis atau tidak ????

Heheheheh sebenernya sih ini hanya beberapa kejadian lucu yang sayang untuk disimpan sendiri.

Awalnya sih ngak ada niat untuk diceritakan kembali namun ya.... apa boleh buat, this is life and this is my story.

Cerita ini berawal dari sepasang anak adam (pemuda tanpa pemudi) yang saling mengasihi.WHAT?? mengasihi??? bersahabat kaleee. Mereka mengemban tugas menyelamatkan kumpulan paku-paku yang disandera oleh seseorang di toko bangunan dengan menyerahkan uang (kalau itu sih  transaksi jual beli, adeeuhh).

Sebut saja namanya Rahmat (emang nama sebenernya sih...wkwkw) 15 tahun, pemuda tampan, sedikit kurus tapi lemaknya banyak ini beraasal kampung Geudong  yang artinya sendiri gedung (jangan ngabayangin gedung-gedung seperti yang ada di ibu kota ya sebab masih banyak). Dan emannya sebut saja Phonna 15 tahun (ini asli, SUMPAH ana Jujur). Pemuda dengan keahlian yang sangat ajaib yaitu melakukan sesuatu semuanya serba menggunakan bagian kiri, baik nulis, menedang bola, sampe makan pun dengan tangan kiri. Ngak kebayang  kalau habis pup langsung makan (waduh parah). Nah loh, kok malah ngebahas gituan??ok kembali ke Laptop (udah kayak pembawa acara disuatu stasiun televisi aja, yang kumisnya kayak lele). STOP kok dibahas lagi? Mana ceritanya?????

Singkat cerita kedua pemuda  tersebut sampai di tempat tujuan. Tempatnya sangat menyeramkan, banyak tong-tong berisi cat, tumpukan besi yang berserakan, kumpulan kabel yang bergelantungan,bor, gunting rumput, lem setan dan lain-lain (yaiyalah namanya juga toko bangunan, klw isinya jarum suntik, perban, dan obat-obatan itu namanya apotik). Setelah lama berdiri sambil nyusun strategi pembebasan sang paku, kedua pemuda itupun masuk kedalam toko tersebut.

Di dalam toko tersebut tampak sosok yang sangat menyeramkan. Sosok kekar dengan kumis yang tebal layaknya pagar kabupaten alias yang punya toko langsung menghampiri mereka.

“cari apa dek???”

“Cari paku bang” jawab Rahmat

“Ukuran berapa dek?”

“ukuran setengah inchi bg” jawab Phona

“berapa banyak dek??

“Seperempat  kilo bg!!” dengan nada kesal (ni mau jualan atau mau wawancara sih??)

“Dibungkus dek??”

“Ngak bang, Makan Sini !!!” Jawab Rahmat secara spontan.

HAHAHAHAHAHAHAAHAHA suara tawa pun pecah sejadi-jadinya memecah kesunyian dalam kalbu (walah...apaan itu mas). Setelah paku dibungkus dan mereka membayarnya, merekapun keluar dari area tersebut sambil menahan tawa yang tak tertahankan.